Presentasi Story Telling

Menurut Nancy Duarte pakar visual story, ketika Anda ingin menghantarkan pesan yang mendalam pada audiens, maka sampaikanlah cerita atau kisah di hadapan mereka. Lalu bagaimana cara menyampaikan presentasi story telling yang baik? Bagaimana story telling tersebut mampu menyentuh hati audiens dalam waktu singkat? Berikut tips presentasi story telling dari saya yang saya pelajari dari presentasi Jamil Azzaini:

  1. Perkenalkan tokoh di awal cerita. Story telling yang bagus mampu membangun suasana kedekatan dengan audiens. Ketika saya bercerita tentang putri saya Nada Kumiko misalnya, selain saya perkenalkan namanya, saya juga menjelaskan umur dan pendidikannya. Sehingga audiens merasa lebih dekat.
  2. Detailkan suasana cerita.  Nuansa cerita mampu membangun emosi. Misal ketika Anda bercerita tentang gurun di siang hari maka Anda harus mendetailkan lingkungan gurun. Sebagai contoh, “Ribuan tahun yang lalu Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah. Di Jakarta saja, ketika kita berjalan di siang hari panasnya bukan main. Tapi ini bukan Jakarta, ini gurun pasir yang tandus. Nabi berjalan di tengah gurun pasir yang gersang. Panas. Terik. Peluh beliau menetes di antara jenggotnya.” Itulah contoh tips presentasi mendetailkan suasana. Audiens akan mampu menggambarkan kondisi dan tenggelam bersama kisah yang Anda sampaikan.
  3. Berdialoglah. Selain mendetailkan suasana tips presentasi story telling yang baik adalah memasukkan dialog di setiap segmen cerita. Dialog akan membuat kisah yang Anda hadirkan tampak lebih hidup. Tampak sungguhan. Tampak riil. Kisah yang disampaikan tanpa dialog akan membosankan, bahkan meragukan.
  4. Ajak audiens memahami emosi tokoh cerita. Jika Anda menceritakan tentang kegembiraan, maka tampakkan wajah yang ceria. Ketika sedih, Anda bisa menampakkan wajah murung dan dialog dengan nada bergetar karena menahan tangis. Emosi akan mampu masuk ke dalam perasaan audiens yang terdalam. Bahkan tak jarang saya melihat audiens menangis ketika melihat Pak Jamil Azzaini menyampaikan kisahnya. Inilah story telling sesungguhnya.
  5. Tak sempurna tanpa skenario dan latihan. Semua tips presentasi di atas, tak akan berjalan baik jika kita tidak memiliki skenario yang jelas dan berlatih dengan rutin. Bagi saya skenario dan latihan adalah hal yang wajib dalam tiap presentasi. Bahkan umumnya waktu latihan jauh lebih lama daripada waktu kita tampil presentasi. Itu semua bertujuan untuk menampilkan yang terbaik bagi audiens.

Demikian tips presentasi story telling dari saya. Semoga mampu menghadirkan yang terbaik dalam tiap performance Anda. Untuk melejitkan presentasi Anda, silakan mengikuti workshop kami #DesignYourPresentation.

Salam Amazing (source: DhonyFirmansyah.com).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Silakan diisi sebelum komentar * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.