Menyusun Materi Infografis Vertikal

Menyusun Materi Infografis Vertikal. Sejak bulan Agustus hingga Oktober, tim Kreasi Presentasi menghadapi momen-momen paling krusial sekaligus berharga saat pandemi. Setiap hari kami full workshop infografis online bersama beberapa corporate yang ada di Indonesia. Bahkan, ada klien yang meminta pelatihan hingga pukul 19.00. Hal ini memberikan banyak pengalaman berharga untuk kami, mulai bagaimana memanajemen waktu dengan baik, bagaimana membuat suasana kelas online tetap enjoy menghadap layar laptop selama berjam-jam, dan menyiapkan materi presentasi dengan baik.

Selama 2 hari, kami dan peserta sama-sama menyusun materi infografis vertikal. Sudahkah Anda mendengar istilah infografis vertikal? Infografis vertikal ini bentuknya mirip X banner. Ya, tentu, saja karena bentuknya sama-sama vertikal. Bedanya ada di isi atau pesan yang ada di dalamnya. Pesan yang disusun dalam infografis vertikal berisi runtutan slide yang sistematis, jelas, dan tentunya eyecatching. Lebih lanjutnya, simak urutannya sampai akhir ya. Oh ya, teknik ini juga dipakai oleh beberapa presenter yang ingin menyusun materi dengan mudah dan cepat. Berikut ulasannya:

1- Slide What/Apa

Untuk mengawali menyusun materi infografis vertikal, jangan lupa menyantumkan slide What atau apa. Di sini, Anda bisa membuat 1 slide untuk judul saja, misalnya “Produktif di Waktu Luang”. Kemudian buatlah 1 slide untuk definisi atau maksud dari produktif di waktu luang. Nah ini penting untuk mengenalkan audiens tentang topik yang ingin disampaikan.

2- Slide Why/Mengapa

Selain menjelaskan pengertian atau definisi, Anda juga bisa menjelaskan mengapa kita harus produktif. Ini penting agar audiens semakin tertarik untuk membaca slide Anda sampai akhir.  Untuk memperkuat pesan Anda, cantumkan juga visualisasi data yang didapatkan dari sumber yang terpercaya untuk meningkatkan keakuratan data. Dengan begitu, audiens pun lebih tertarik untuk membaca pesan Anda sampai akhir. Selain itu, tidak akan ada anggapan bahwa Anda memalsukan data atau informasi yang ada di dalamnya. Presentasi Anda pun tampak profesional dan memukau.

3- How To atau Bagaimana

Nah, slide ini mulai masuk ke intinya. Kalau slide what dan why masih berupa permulaan atau bridging, inilah saatnya Anda membuat slide tentang apa saja langkah-langlah produktif di waktu luang. Slide ini disesuaikan dengan preferensi Anda, boleh berupa timeline yang isinya tentang proses step by step, ataupun berupa list yang berupa tips-tips yang isinya tidak berurutan. Silakan menyesuaikan referensi atau topik yang ingin digunakan.

4- Referensi

Ketika menyusun materi infografis vertikal, Anda tentu mengambil beberapa resource seperti ikon (flaticon.com), vektor (freepik.com), artikel, data, hingga font (dafont.com). Agar tidak melanggar hak cipta mereka, jangan lupa menambahkan website tersebut ke dalam slide Anda. Selain itu, hal ini juga merupakan bentuk menghargai karya oranglain yang telah mendukung infografis vertikal Anda.

Oke Sobat Kreasi, itulah artikel menyusun materi infografis vertikal yang bisa kami share untuk Anda. Mudah-mudahan memberi insight baru terkait infografis. Silakan dipraktikkan ya… kami siap menunggu hasil karya terbaik Anda. Oh ya, jika ingin membuat infografis dengan cepat, Anda bisa membuat infografis dengan foto (klik di sini).Jika ingin praktek langsung menyusun materi infografis vertikal, silakan mengikuti inhouse training bersama Kreasi Presentasi. Dengan senang hati kami menerima tawaran Anda. Info lebih lanjut silakan menghubungi Bu Isti di 0857 3333 0407.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Silakan diisi sebelum komentar * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.